Skip to content
Can You Still Have High Cholesterol After Weight Loss_ Her Story Says Yes (1)
Naluri4 min read

Apa Kamu Masih Bisa Menderita Kolesterol Tinggi Pasca Penurunan Berat Badan? Kisahnya Berkata Iya

Kenalkan Member J, tenaga profesional dukungan IT berusia 49 tahun yang tengah menyeimbangkan antara pekerjaan dan tanggung jawab pribadinya. Perjalanan kesehatan Member J bermula bertahun-tahun lalu, saat ia mengalami obesitas dan kadar HbA1c yang tidak sehat, yaitu 7,8.

Walau ia membuat kemajuan luar biasa selama bertahun-tahun, turun dari 125 kg menjadi 57 kg dan meningkatkan HbA1c-nya ke kisaran yang sehat, namun pada awal tahun 2024, ia dihadapkan dengan tantangan baru: kolesterol tinggi yang amat berbahaya dan tekanan darah tinggi di ambang batas.

*Glosarium:  

BI

 

Perjalanan kesehatan belum usai

Bagi Member J, menjaga kesehatannya bukan hal baru. Dia sudah pernah melakukannya dan sangat berhasil. Misalnya, ia mengalahkan obesitas dan pradiabetes dengan menurunkan berat badannya dari 125 kg menjadi 57 kg, dan perlahan-lahan juga mampu menurunkan HbA1c-nya (tes darah yang mengukur kadar gula darah rata-rata) ke kisaran yang sehat.

Namun pada awal tahun 2024, kesehatannya berubah drastis. Walau ia membuat kemajuan luar biasa selama bertahun-tahun, hasil tes darahnya menunjukkan hasil yang berbeda. Ia kini dihadapkan pada tantangan baru: kolesterol yang sangat tinggi dan tekanan darah tinggi di ambang batas.

Hal ini menjadi sebuah peringatan. Dia sadar keluarganya punya riwayat hipertensi dan diabetes, namun tak terpikir olehnya betapa mudahnya risiko itu bisa menyelinap masuk, bahkan saat hasil timbangan menyatakan dia sehat.

Mengatasi obesitas dan pradiabetes baru langkah pertama, namun kini kesehatan jantungnya terancam, dan ia bertekad untuk proaktif dan mengendalikan kesehatannya sekali lagi.

Saat kemajuan dihadapkan pada tantangan baru

Saat itu, keseharian Member J sangat padat dan serba cepat. Layaknya kebanyakan pekerja dewasa, ia hidup di bawah tuntutan berat untuk tetap melakukan segala hal. Di antara jam kerja panjang, tanggung jawab pribadi, dan mengatasi stres, kesehatannya sering kali terabaikan.

Walau ia sudah menyertakan olahraga kekuatan dalam rutinitasnya, namun pergerakannya setiap hari masih rendah. Selain itu, makan secara emosional sesekali membuatnya sulit menjaga kebiasaan pola makan yang sehat, dimana pada akhirnya mulai mempengaruhi kesehatan jantungnya.

Peringatan yang memicu perubahan

Hasil tes darahnya sulit dipercaya. Terlepas dari perubahannya, angka-angkanya menunjukkan hasil yang berbeda. Namun, alih-alih berkecil hati, Member J menjalani perjalanan kesehatannya dengan fokus baru, di mana ia tidak perlu bergantung pada obat-obatan kecuali jika diperlukan.

Tujuannya jelas:

✔️ Menurunkan kolesterol dan tekanan darahnya secara alami

✔️ Mencapai target berat badan 55kg

✔️ Merasa lebih kuat dan berenergi

Dan kali ini, dia tahu tidak perlu melakukan perombakan-hanya perlu langkah cerdas dan konsisten ke depannya.

Perubahan kecil, hasil yang besar

Selama tiga bulan ke depan, Member J bekerja sama dengan Penasihat Medis Naluri, Jasmin Sharif, dan Ahli Diet Naluri, Siti Nabahah. Program Manajemen Penyakit Kronis (CDMP) Naluri menawarkan rencana menyeluruh yang berfokus pada empat pilar utama: gerakan, makanan, pola pikir, dan istirahat.

Inilah rencana cerdasnya:

  • Kebugaran: Olahraga kekuatan 3 kali seminggu dengan penargetan kelompok otot yang terfokus, dan berjalan di atas treadmill setiap hari saat makan siang

  • Nutrisi: Membatasi makanan yang mengandung lemak hingga dua kali seminggu dan memperbanyak serat (buah-buahan, sayuran, gandum) setidaknya 3 kali seminggu
  • Istirahat dan pemulihan: Memprioritaskan 6-7 jam tidur yang berkualitas
  • Pola hidup penuh kesadaran (mindful): Memeriksa diri sendiri secara teratur, terutama seusai makan

Salah satu perubahan terbesar ialah konsistensi, khususnya dalam hal asupan serat dan mengatur makanan di luar rumah. Perencanaan makan dan berjalan-jalan usai makan menjadi senjata rahasianya. Saat rutinitasnya menjadi teratur, ngidamnya menjadi lebih mudah dikelola, energinya meningkat, dan tidurnya makin berkualitas.

“Betapa hebatnya perubahan yang terjadi begitu cepat saat kamu mulai menyadari adanya kemenangan-kemenangan kecil,” ujarnya.

Peran pelatihan: Fleksibel namun terarah

Para pelatih Member J berfokus memberdayakannya dengan penyesuaian khusus dan realistis. Ketimbang merombak total kehidupannya, mereka berupaya melapisi satu demi satu kebiasaan, membuat rencana yang fleksibel namun terarah.

Alat-alat utama yang membantunya tetap berada di jalur yang benar:

  • Check-in pelatihan mingguan
  • Jurnal kesehatan digital untuk pelacakan mandiri
  • Penukaran makanan praktis dan pola menu makanan yang fleksibel
  • Menyusun ulang kemunduran sebagai titik tolak, bukan sebagai kegagalan

Sekuat tekad Member J, dia juga manusia biasa, dan ada saat-saat di mana dia merasa lelah dan putus asa. Namun ia tetap bertahan dan menolak membiarkan hal itu menentukan perjalanannya. Di setiap tantangan, ia dan para pelatihnya beradaptasi dan bergerak maju dengan satu tujuan: memulihkan kesehatan jantungnya.

Lebih kuat, lebih sehat, dan lebih berdaya dari sebelumnya

Hanya dalam waktu tiga bulan, pola hidup konsisten Member J akhirnya membuahkan hasil:

📉 Tekanan Darah: Dari 130/83 → 110/75 mmHg

📉 Kolesterol Total: Dari 8.6 → 7.4 mmol/L

📉 Kolesterol LDL: Dari 5.71 → 4.86 mmol/L

Dokter perusahaannya memuji kemajuannya dan menyemangatinya untuk terus melanjutkan perubahan gaya hidupnya sebelum mempertimbangkan pengobatan. Yang terpenting, Member J merasa lebih kuat, lebih percaya diri, dan memegang kendali kesehatannya lagi.

“Ini terasa berbeda,” katanya. "Ini bukan hanya tentang angka-angka. Namun juga tentang apa yang saya rasakan: baik secara fisik maupun mental."

Sudut pandang pelatih: Sebuah catatan dari pelatihnya

 

“Membantu Member J melewati fase perjalanannya ini mengingatkan saya bahwa kesehatan bukan tentang menjadi sempurna, namun tentang menjadi diri sendiri, lagi dan lagi,” ujar Penasihat Medis Naluri, Jasmin Sharif.

"Kita sering menganggap kesehatan jantung sebagai masalah yang kita alami saat sudah tua atau sakit. Namun, kisah Member J menunjukkan bahwa pencegahan bisa dimulai dari sekarang. Dan tindakan kecil yang konsisten bisa membuat perbedaan besar."

Kesimpulan

Jika kisah Member J menginspirasi kamu, ambil langkah pertama.  Jadwalkan sesi dengan Pelatih Kesehatan Naluri hari ini dan ciptakan pola hidup yang akan membuat hatimu berterima kasih - satu hari, satu tindakan, setiap harinya.