Skip to content
Naluri3 min read

Cara Menghadapi Momen Idul Fitri - Naluri

Menjelang musim perayaan Hari Raya Idul Fitri, banyak orang dengan antusias menanti perayaan tahunan ini bersama keluarga dan teman-teman. Namun, bagi beberapa orang, persiapan dan interaksi sosial selama periode ini dapat menimbulkan stres dan kecemasan. Tekanan untuk menjadi tuan rumah atau menghadiri pertemuan, menjaga ekspektasi, dan menangani berbagai tanggung jawab dapat berdampak pada kesejahteraan seseorang.

Apa itu Hari Raya Idul Fitri?

Hari Raya Idul Fitri atau Idul Fitri adalah waktu perayaan dan kegembiraan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ini menandai akhir dari Ramadhan, bulan suci berpuasa, dan waktu bagi umat Muslim untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman untuk merayakan akhir dari periode introspeksi dan penahanan diri.

Namun, seperti liburan besar lainnya, Idul Fitri juga dapat menyebabkan stres karena keluarga harus mempersiapkan perayaan dan mengelola banyak persyaratan sosial, budaya, dan logistik dari perayaan tersebut. Namun, ada cara menangani stres Idul Fitri yang mengejutkan yang dapat mengubah cara kamu merayakan momen istimewa ini.

Secara tradisional, stres selama Idul Fitri diatasi melalui mentalitas "semuanya harus dikerjakan sendiri", di mana biasanya setiap orang mencoba menangani semuanya sendiri atau dengan bantuan yang minimal. Pendekatan mengejutkan untuk menangani stres selama Idul Fitri adalah dengan melatih kesadaran atau mindfulness. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi bagi banyak orang, perubahan pikiran sederhana dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam mengelola stres di Idul Fitri.

 

Apa itu mindfulness, dan bagaimana itu dapat membantu?

Mindfulness adalah praktik untuk menjadi sepenuhnya hadir dan menikmati momen. Hal ini telah diakui sebagai hal yang efektif untuk mengelola stres dan mempromosikan well-being. Dua jenis teknik mindfulness yang berbeda, interoceptive dan eksteroseptive, menawarkan cara yang berbeda untuk membudayakan mindfulness dan dapat sangat bermanfaat selama waktu ini.

Interoceptive mindfulness lebih kepada mengarahkan perhatian kita ke dalam terhadap sensasi dan pengalaman dalam tubuh kita. Selama Idul Fitri, interoceptive mindfulness dapat membantu kita menyadari sensasi fisik yang terkait dengan stres, seperti ketegangan pada otot, peningkatan detak jantung, atau pernapasan dangkal. Dengan menikmati momen dan sensasi ini, kita dapat mengembangkan sikap yang nonreaktif terhadapnya, membiarkannya muncul dan mereda dengan sendirinya tanpa terjebak di dalamnya. Interoceptive mindfulness juga dapat membantu kita menjadi terhubung dengan emosi dan pikiran kita dan memungkinkan kita untuk meresponsnya dengan kasih sayang dan perawatan diri.

Berikut adalah beberapa teknik interoceptive mindfulness yang dapat diintegrasikan ke dalam rutinitas Idul Fitri kamu:

  • Meditasi pemindaian tubuh: Cari ruang yang tenang, duduk atau berbaring dengan nyaman, dan arahkan perhatianmu ke bagian-bagian tubuh yang berbeda, mulai dari bagian atas kepala hingga ujung kaki. Perhatikan setiap sensasi, ketegangan, atau ketidaknyamanan tanpa mencoba mengubah atau memperbaikinya. Hanya amati dan hembuskan napas ke area tersebut dengan kebaikan dan penerimaan.
  • Breath awareness: Ambil beberapa saat untuk fokus pada napasmu, merasakan sensasi setiap inhalasi dan ekshalasi. Perhatikan naik-turunnya dada atau sensasi napas di hidungmu. Jika pikiranmu melayang, secara perlahan bawa kembali ke napas tanpa penilaian.

 

Di sisi lain, mindfulness eksteroceptif melibatkan pengalihan perhatian kita ke lingkungan eksternal dan pengalaman sensorik kita. Teknik ini dapat membantu kita terlibat sepenuhnya dalam saat ini tanpa terjebak dalam kekhawatiran tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu. Mindfulness eksteroceptif juga dapat meningkatkan interaksi sosial kita, memungkinkan kita untuk hadir sepenuhnya dengan orang yang kita cintai dan menikmati perayaan bersama.

Berikut adalah beberapa teknik mindfulness eksteroceptif yang dapat kamu gunakan untuk membantu mengatasi stres Idul Fitri:

  • Mindful eating: Selama waktu ini, seringkali terdapat banyak hidangan lezat. Latih makan dengan sadar dengan menikmati setiap gigitan, memperhatikan rasa, tekstur, dan aroma, serta mengunyah perlahan dan dengan kesadaran penuh. Perhatikan sinyal lapar dan kenyang tubuhmu, dan makan dengan rasa syukur dan penghargaan atas nutrisi yang diterima. Untuk tips lebih lanjut tentang makan dengan sadar, dengarkan panduan audio Naluri Mindful Eating atau baca panduan pemula kami tentang Mindful Eating.
  • Pengamatan sensorik: Manfaatkan indra kamu sepenuhnya dalam pengalaman perayaan. Perhatikan dekorasi warna-warni, aroma hidangan tradisional, suara tawa dan musik, serta kehangatan pelukan dan jabatan tangan. Ijinkan dirimu untuk sepenuhnya hadir dalam pengalaman sensorik ini tanpa penilaian atau distraksi.

 

Menggabungkan teknik mindfulness interoceptif dan eksteroceptif ke dalam rutinitas Idul Fitri kamu memungkinkan kamu untuk membentuk mindfulness, self-awareness, dan well-being yang lebih dalam selama perayaan. Praktik mindfulness ini dapat membantu kamu mengatasi stres, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kesejahteraan kamu selama liburan. Untuk bacaan lebih lanjut, cari tahu bagaimana kamu dapat mengubah produktivitas kamu dengan mindfulness.

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal merasa kewalahan selama liburan dan perlu berbicara dengan profesional, para pelatih kesehatan Naluri tersedia 24/7 melalui layanan panggilan atau pesan singkat.

You may also like